Background

Teknik photo Macro

Teknik foto macro sederhana

hai.. ketemu lagi. Mau sharing ya..
Sebelumnya definisi foto makro menurut “Pak Guru Wiki” adalah: Macrophotography is close-up photography, usually of very small subjects. Classically a macrophotograph is one in which the size of the subject on the negative is greater than life size. However in modern use it refers to a finished photograph of a subject at greater than life size.
Yang intinya adalah teknik foto dengan membesar obyek yang sangat kecil dengan bantuan lensa makro. Sedangkan menurut saya secara pribadi foto makro bukan hanya sekedar teknik membesarkan gambar tapi juga menangkap seni keindahan dari obyek yang kita besarkan tadi. Misal motret makro semut, foto makro bukan hanya membesarkan foto semut jadi gede, tapi menangkap keindahan dari semut2 tadi apakah mereka lagi gandengan, makan, pacaran, nyante, nari, dangdutan dll. Gimana caranya? Itulah yang sulit.. nungguin mereka :D

Genre fotografi makro adalah salah satu genre yg belum pernah saya lakukan, kenapa? karena saya nggak begitu suka dengan foto macro akibat gak punya lensa macro hehehe… Tapi setelah kesekian kalinya di tag temen2 dgn foto macro mereka akhirnya saya jadi gatel juga pengen motret makro.
Tapi aku gak punya pulsa… eeh salah…  gak punya lensa makro? trus gimana? Setelah ngubek forum dan internet akhirnya saya coba simpulkan beberapa cara memotret makro:
1. Cara paling ampuh: beli lensa makro hehehe.. ada bermacam2 lensa macro, biasanya lebih dari 3 juta. Konon semakin mahal semakin baik :) Saran saya: belilah lensa makro dengan FL dan bukaan yang fix, misal: 50/2.8, 50/3.5, 60/2.8, 85/1.8, 90/2.8, 105/2.8, 180/2.8 dst
sumber gambar: the-digital-picture.com
.
2. Dengan filter close up, cara ini sangat sederhana dengan memasangkan filter dilensa kita tapi kekurangannya gambarnya kurang tajam dan bluring diarea pinggir.
Contoh hasil Lensa Pentax SMC 28/3.5 (sangat baik ketajamannnya) ditambah filter close up 1-2-3:
 sumber gambar: koleksi pribadi
Contoh hasil dengan lensa Minolta AF 50/1.7 ditambah filter close up 1-2-3:
 sumber gambar: koleksi pribadi
penjelasan teknisnya
 sumber gambar: wikipedia
.
3. Dengan reverse ring, yaitu memasang terbalik lensa dibody kamera. Cara ini cukup ampuh dan murah. Kekurangannya: pembesarannya kurang ektrim, tajam hanya di area tengah saja dan sekelilingnya blur.
Contoh Leica Summicron 50 dengan teknik reversed lens:
 sumber gambar: koleksi pribadi
sumber gambar: dps
.
4. Dengan bantuan below dan reverse ring, cara ini adalah update dari no 3. Dengan bellow pembesaran bisa diatur sesuai dengan yang kita inginkan
 sumber gambar: wikipedia
.
5. Dengan kombinasi lensa makro yang dikombinasi dengan lensa fix prima (yang bagus) yang dipasangkan terbalik (reverse). Cara ini konon adalah cara motret yang terbaik untuk mendapatkan hasil dan pembesaran obyek yang maksimal. Kekurangannya adalah mahal! :D
   sumber gambar: wikipedia
.
6. Dengan menaruh kaca pembesar (lup) didepan lensa kita, saya kurang rekomendasi cara ini karena hasilnya kurang tajam dan muncul CA yang sangat tinggi. Cara ini mirip dengan filer close up hanya saja lensa dari kaca pembesar terkadang kurang baik kualitasnya sehingga hasilnya kurang baik. Tapi buat ingin coba2 motret makro tanpa harus membeli aksesoris tambahan cara ini sangat layak untuk dicoba supaya bisa merasakan sensasi motret makro :)
contoh hasil Leica Summicron 50 plus kaca pembesar: hasil kurang tajam, CA dan bluring dipinggiran. Ini adalah tanaman mikro yang biasa tumbuh di dinding berlumut
 sumber gambar: koleksi pribadi
.
7. Dengan extention tube, cara ini adalah menambahkan semacam tabung diantara lensa dan kamera kita yang intinya menjauhkan titik jatuh obyek di sensor sehingga didapatkan pembesaran obyek yang cukup ekstrim. Nah cara ini yang saya pake, yaitu menambahkan extention tube ke lensa fix saya. Kekurangannya adalah harus bongkar pasang untuk memperoleh pembesaran yang kita inginkan dan  tidak jalannya fungsi AF tapi gak masalah karena lensa yang saya pake adalah lensa manual. Biayanya? cuman 90-100 ribuan! Cukup murah kan?
Extention tube:
 sumber gambar: koleksi pribadi
Penampakan kamera yang saya pake: kamera Sony A200 + Extention tube + Leica Summicron 50/2
 sumber gambar: koleksi pribadi
penjelasan teknisnya
 sumber gambar: wikipedia
.
Berikut hasil foto makro dengan data teknis: kamera Sony A200 + Extention tube 123 + Leica Summicron 50/2.
Semua tanpa crop, available light & editing menaikan level sedikit.

ulet bulu lagi makan siang :)
.

red dragon fly, nungguin 3 hari di sawah sampe doi datang
.

ini adalah ujung rumput liar
.

ups… the end of the road
.

baru tahu kalo kepik ada bulu2 halusnya :)
.

si belalang coklat, varian belalang yang paling banyak
.

mungkin ukurannya cuman 3mm tapi luar biasa detailnya..
.

reversed making love? hehehe…
.
Sedikit tips ketika memotret makro:
1. Gunakan bukaan terkecil (diatas f8) untuk memperbesar dof, karena di fotografi makro dof amat sangat sempit sekitar sepersekian milimeter.
2. Untuk itu memotret dikala terang adalah waktu yang terbaik, jika tidak bisa menggunakan lampu tambahan seperti ring flash dll
3. Sabar. Memotret makro bukan seperti kita memotret model yang bisa kita arahkan, jadi harus sabar menunggu “modelnya” satang dan beraksi.
4. Jangan bunuh atau racunin serangga demi mendapatkan foto! Berusahalah sealami mungkin walaupun directing macro tidak dilarang.
Nah semoga tulisan ini bermanfaat.
selamat mencoba dan berkaryaaaa :)

Categories: Share

Leave a Reply